Pagi itu, saya beserta tim survey AI dari Kutilang baru saja sampai di Wonorejo, Surabaya. Kami sampai disana sekitar pukul 6 pagi. Seperti yang sudah-sudah, untuk bertahan hidup selama 10 hari disana, tentu saja kami membutuhkan logistik [baca: snack, kopi, batere, dll] yang biasa dibeli di supermarket. Dengan mantab dan heroik, saya dan rekan saya Akbar menawarkan diri untuk membeli jajanan logistik tersebut. Setelah cuci muka dan gosok gigi, tanpa mandi dan hanya bercelana pendek motif doreng kesayangan kami, berangkatlah kami dengan sotoy padahal ga tau jalan menuju supermarket Giant di mall terdekat [saya lupa nama mallnya]. Sesampai disana kami mengambil barang-barang yang ada di dalam belanjaan, dan di akhir sebelum membayar ke kasir, Akbar mengambil sebotol Mixmax Vodka rasa Blueberry yang tentu saja itu di luar dari daftar belanjaann
Setelah saya membayar barang-barang yang ada di daftar belanjaan, dan Akbar membayar Mixmax-nya, kami pulang berboncengan naik sepeda motor sambil membawa barang-barang belanjaan yang menyesaki motor kami. Sepanjang perjalanan kami mengobrol seru sambil ketawa-ketiwi sampai-sampai kami tidak menyadari kalo ternyata kami melewati operasi lalu lintas [baca: cegatan], yang ternyata di kiri-kanan kami sudah banyak polisi dan di depan kami banyak kendaraan dihentikan untuk diminta tunjukkan SIM dan STNK. Mampuuusssssss deh pikir kami, karena FYI si Akbar [yang berada di depan] tidak memiliki SIM. Akbar spontan mengomando saya untuk menyiapkan SIM saya [saya cuma membonceng] untuk diserahkan ke polisi.