Euthanasia - Put to Sleep - Mercy Sleeping ~ "I'm just a leaf,not a flower"
Euthanasia - Put to Sleep - Mercy Sleeping | "I'm just a leaf,not a flower"

Kamis, 14 April 2011

Euthanasia - Put to Sleep - Mercy Sleeping

"Kondisinya sudah sangat buruk,dan kita sudah menemui jalan buntu. Prognosanya sangat buruk. Bila dia kesakitan sekali,mungkin ada baiknya kita tidurkan saja untuk membebaskan dia dari kesakitan..."

Kalimat-kalimat tersebut mungkin sudah sangat sering diucapkan oleh seseorang yang bekerja sebagai dokter hewan praktek. Yap,begitulah dengan saya. Saya merupakan pembunuh berdarah dingin,bila memang layak dilakukan dan memang itu sudah menjadi keputusan final.



Menyuntikkan obat bius overdosis ke dalam vena pasien sampai akhirnya sang pasien meninggal dengan tenang,tanpa proses kesakitan,dan dia hanya merasa seperti tertidur "kebablasen" sudah sering saya lakukan. Dan biasanya saya melakukan hal tersebut dengan tenang dan yakin karena ini adalah keputusan yang terbaik,dan sang pasien sama sekali tidak merasa kesakitan pada saat saya melakukan proses tersebut. Bahkan terkadang hal tersebut menimbulkan perasaan lega bila saya melihat proses perjalanan penyakit dari pasien yang sangat menyakitkan. Jarang sekali saya merasa berdosa karena telah "membunuh" pasien saya tersebut. Bagi saya,saya melakukan tugas saya,dan apapun pendapat orang lain tentang dosa-tidaknya saya tidak peduli,karena itu hanya urusan antara Tuhan dan saya,dan pada saat tersebut saya memang melakukan tugas yang sudah saya emban. Yes,i am a cold blooded killer.

Namun apa perasaan dokter hewan cold blooded tersebut bila anjingnya sendiri divonis Infausta dan disarankan untuk dieuthanasi atau put-to-sleep karena sudah sangat kepayahan dan tidak dapat disembuhkan lagi??

Yap,,saya merasakan hal tersebut pagi hari ini. Pagi ini saya dibangunkan oleh dering hape saya. Saya jarang mau mengangkat telepon di pagi hari,tapi berhubung ini dari sahabat saya sekaligus dokter hewan pribadi anjing-anjing saya,maka dengan suara berat karena mengantuk saya pun mengangkatnya. Dan ternyata dokter tersebut mengabari kondisi anjing saya yang sudah infausta kasusnya,dan beliau membicarakan tentang kemungkinan untuk ditidurkan.
Sebagai seorang dokter,sebenarnya saya sudah tau jawaban tentang ini semua. Saya sudah tau dan sudah memperkirakan bagaimana kasus ini akan berakhir,namun saya dan dokter pribadi anjing tersebut,beserta keluarga saya masih mengusahakan untuk anjing saya melalui proses panjang dan berjuta-juta uang sudah dicurahkan hanya demi kasih sayang kepada anjing kami ini. namun apa boleh buat,Tuhan berkehendak lain,kasusnya infausta alias tidak dapat disembuhkan [dengan tekhnologi yang ada sekarang] dan kami pun menemui jalan buntu. Satu-satunya jalan untuk meringankan penderitaannya hanyalah dengan jalan euthanasia. Dan saya pun berkata kepada rekan dokter saya tersebut,"Ya sudah,gapapa,,kamu tahu yang terbaik..Lakukanlah yang terbaik..". Setelah mengucap salam kepada rekan saya tersebut untuk menutup telepon tersebut,saya sudah tidak mengantuk lagi,dan entah mengapa beberapa tetes air keluar dari mata saya.

3 comments:

Fransiska mengatakan...

aaawww..peyuk...jadi inget snoopy *hugs*

Freddy mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Freddy mengatakan...

My cute "Zwiti" sbg anjing mix breed walau berumur 9 minggu, banyak meemberikan cerita lucu dari loncatan kaget mu saat bermain ditaman, gonggong-anmu yang tidak mau dikandangin, dan oooh hingga ada gejala itu, walau sudah mencoba obat terbaik, akhirnya kami ucapkan selamat Tidur Zwiti .