The Adventure of BRUNO ~ "I'm just a leaf,not a flower"
The Adventure of BRUNO | "I'm just a leaf,not a flower"

Kamis, 02 Juni 2011

The Adventure of BRUNO

Apa yang terbayang di benak anda bila mendengar kata "Bruno"??? Uuummm,,,saya tebak!! Pasti anda berpikir bahwa "Bruno" itu adalah nama anjing. Well,kali ini anda SALAH besar. Karena Bruno yang saya maksud disini bukanlah Bruno the dog, melainkan Bruno the gay.


Bruno the gay??? Who the hell is he??


Jadi begini, Bruno adalah judul dan nama dari tokoh yang ada di dalam film yang berjudul "BRUNO" pula. Bruno is a gay-semi-porn film, alias film semi porno cinta sesama jenis. Yah, saya sih belum pernah liat pilemnya secara langsung sih [suweeerrr!!!], tapi kata mereka yang pernah menontonnya secara langsung sih demikian. =D





Lalu ada apa dengan Bruno?? Nah, kali ini saya ingin menceritakan petualangan sebuah DVD yang berjudul Bruno, yang isi di dalam DVD itu sudah bisa anda tebak, yaitu ya pilem BRUNO itu sendiri. Begini ceritanya.....



Alkisah di sebuah klinik hewan dimana klinik tersebut berisikan hewan-hewan yang lucu, terdapat beberapa paramedis abege yang seperti abege-abege kebanyakan masa kini gemar mengkoleksi DVD-DVD film termasuk beberapa film porno. Pada suatu hari, salah seorang dokter hewan yang bekerja di situ, sebut saja drh. TS,  ingin meminjam DVD film [non porno] kepada mereka. drh. TS mengaduk-aduk koleksi mereka, lalu memilih beberapa film terbaru pada saat itu. Sesampainya di rumah, TS menonton DVD-DVD tersebut, dan sampailah dia menonton DVD yang berjudul BRUNO.


Menurut kesaksian mbak TS, beliau sebenarnya sudah merasa aneh dengan film ini baru beberapa menit menonton saja, lalu sampailah dia pada adegan pria telanjang di  suatu acara fashion show, yang kemudian melanjut menuju adegan-adegan yang lebih "aneh" lainnya, dan mbak TS pun akhirnya menyerah untuk melanjutkan menonton film tersebut, mematikan DVD "aneh" tersebut, lalu mengutuk paramedis yang memiliki DVD ini.


Hari berikutnya, drh. TS mengembalikan DVD ini  kepada FG, paramedis klinik, sambil mengomel-ngomel kepadanya karena telah meminjamkan DVD "aneh" tersebut kepadanya. Namun, kemudian mbak TS menceritakan kejadian ini kepada saya, sambil membawa ide yang cukup bagus,"Gimana kalo DVD ini kita kasihin ke si IM [FYI: IM adalah salah satu teman kami yang cukup abnormal]??", dan hal tersebut langsung saya setujui dengan segenap hati.


----------


TS : Hey IM, kamu mau ga DVD pilem semi-nya si FG. Tapi hombreng..


IM : Hahahaha,,mau mbak. Mana??


TS : Besok ya IM, besok kalo ngangkring lagi takbawain.


Tepat seperti yang mbak TS janjikan, pada kesempatan ngangkring berikutnya, beliau membawakan DVD Bruno untuk IM, dan kemudian IM pun benar-benar menonton DVD tersebut sampai akhir.


----------


beberapa hari kemudian....


IM : Sarap tenan si Bruno kiy. Sarap tenan!! *sambil ngakak tertawa*


Kemudian IM mengembalikan DVD Bruno itu ke FG, dan Bruno pun kembali ke tangan pemilik aslinya.




----------




1 minggu setelah Bruno pulang...


Seorang kawan lama saya yang bernama GA, kakak kelas saya saat SMU, dosen salah satu universitas swasta terkenal di Jogja yang sedang di Jakarta dalam rangka mengurus visa untuk mengambil kuliah di Jepang, berkunjung ke kost saya. Berhubung beliau adalah penggemar berat jeng Miyabi, maka saya berniat untuk mengerjain beliau.


EW : Mas, paramedisku duwe DVD akeh. Pilem-e jeng Miya juga punyak mas.


GA : Wah jilihne aku...


EW : Otreh.. Besok takpinjemin ma si FG.


Dan benar, esok harinya saya antarkan DVD tersebut ke rumahnya [yang kebetulan terletak di belakang kost saya], dan beliau menerimanya dengan gembira.




-----------




beberapa jam kemudian...


Hape saya berbunyi dan setelah saya buka, ternyata ada SMS dari mas GA :




"Woooo,,dasar sarap. Jare jeng Miya, ternyata hombreng!!!"



Terjemahan : "Woooo,,dasar sarap. Katanya jeng Miya, ternyata homo!!!". =))




----------




2 hari kemudian...


Pada suatu malam, setelah mengantar teman lama kami ke stasiun, saya mengajak mas GA untuk hangout di tempat saya dan teman-teman saya biasa nongkrong, yaitu Angkringn. Setelah melewati sebuah insiden kecil yang berhubungan dengan bajaj [baca postingan sebelumnya], kami pun berkumpul bersama kawan-kawan saya di angkringan.


Disana, mbak TS, IM, dan mas GA kemudian membahas tentang film dan tokoh Bruno tersebut. Mendengar percakapan mereka tersebut, AN, salah satu karib saya tertarik untuk menonton Bruno tersebut juga. "Aku gelem nonton kuwi, suk gawakne ya." katanya kepada saya, dan saya pun menganggukkan kepala dengan mantab.




----------




1 minggu kemudian...


Seperti biasa saya bekerja tanpa ada firasat bahwa sesuatu akan terjadi. Saya bekerja sampai pukul 6 sore, dan seperti biasa pula saya berjalan pulang melewati jalan searah yang pada saat itu kebetulan sedang sepi, karena bertepatan dengan long weekend. Saya mencangklong tas batik saya, memasang headset musik, dan berjalan sambil bersenandung kecil. Tiba-tiba dari arah belakang tas batik saya tersebut direbut oleh seseorang yang mengendarai sepeda motor yang kemudian melaju dengan secepat kilat. Yap, saya dijambret oleh pengendara bermotor. Kisah selanjutnya tentang penjambretan tidak perku saya lanjutkan. Intinya tas dan seisinya pun musnah dicolong oleh penjahat tersebut.




Selanjutnya saya pun diteror oleh penjahat tersebut via telepon. Penjahat tersebut terus-terusan meminta nomor pin kartu ATM saya yang langsung saya blokir setelah kejadian. Teror itu berlangsung selama beberapa hari, dan hal tersebut sedikit berhasil membuat saya paranoid untuk beberapa hari. Namun yang terjadi 3 hari kemudian agak janggal, karena selain saya sudah tidak diteror lagi, barang-barang isi tas saya selain dompet ditemukan oleh seseorang di daerah Patra Kuningan yang kemudian menghubungi klinik tempat saya bekerja untuk mengembalikan barang-barang tersebut.




Dengan sukacita saya menerima barang-barang tersebut, yaitu: kartu-kartu penting selain ATM [SIM, KTP, dan kartu anggota PDHI], perlengkapan kosmetik saya, dan beberapa kertas yang terdapat di tas saya. Pada saat memeriksa barang-barang tersebut saya memiliki pikiran bahwa sepertinya ada yang terlewatkan atau masih hilang, selain dompet tentunya. Saya terus berpikir barang [tidak penting] apa yang tidak ada disini. Setelah saya berpikir keras, ternyata saya menyadari bahwa barang yang hilang itu adalah........................................... DVD film BRUNO!!!!




Jadi ceritanya demikian, setelah DVD Bruno tersebut dikembalikan oleh mas GA, saya teringat kepada AN yang berniat meminjam DVD tersebut. Karena dedikasi saya kepada sahabat saya tersebut, maka saya memasukkan DVD tersebut ke tas batik yang setiap hari saya bawa bekerja dengan harapan tidak tertinggal di rumah bila suatu saat saya bertemu dengan AN. Namun apa dikata, ternyata tas batik saya tersebut dijambret oleh penjambret, sehingga DVD tersebut akhirnya berada di tangan penjambret tersebut.




Demilianlah akhir dari The Adventure of Bruno. Kisah petualangannya pun harus berakhir di tangan penjambret. Entah apakah ada petualangan season 2 yang disutradarai oleh mas penjambret. Ngemeng-ngemeng, saya jadi berpikir, apakah ada korelasi antara berhentinya teror-teror oleh penjambret itu kepada saya dengan DVD Bruno ya???? ;D



0 comments: