APES vs Hepi Ending ~ "I'm just a leaf,not a flower"
APES vs Hepi Ending | "I'm just a leaf,not a flower"

Selasa, 07 Juni 2011

APES vs Hepi Ending

Tadi subuh saya terbangun karena kucing saya menggaruk-garuk pintu minta keluar dari kamar. Ummm,,KAGAK PENTING BANGET cerita saya niy,,tapi bukan itu inti postingan saya kali niy.hehehe..

Setelah mengeluarkan kucing saya, saya kembali berbaring di kasur dan iseng-iseng memindah channel-channel tipi yang memang sudah berjam-jam menyaksikan saya tidur di depannya, alias saya tidak mematikan tipi sebelum tidur. Perhatian saya terhenti pada sebuah channel tipi yang menayangkan serial detektip CRIMINAL MINDS season *rahasia*. Serial ini meceritakan tentang keseharian kerja dari sebuah tim yang berisikan agen-agen FBI yang tergabung dalam satuan yang bernama Behaviour Analysis Unit [BAU].

Episode kali ini diawali dengan ditugaskannya seorang agen BAU yang bernama Derek Morgan untuk mewawancarai seorang narapidana yang telah 25 tahun menjalani masa tahanan karena di pengadilan terbukti telah membunuh isteri dan anaknya. Wawancara tersebut dimaksudkan untuk memeriksa kelayakan narapidana tersebut untuk mendapat pembebasan. Agen Morgan tersebut bertuga mewawancarai dan menganalisis perilaku narapidana tersebut,dimana hasil analisis agen tersebut kemudian sangat menentukan keputusan bebas atau tidaknya dari narapidana tersebut. Tugas agen Morgan ini sangat vital, karena beliau bertugas memberi analisis apakah narapidana tersebut layak dibebaskan. Apakah narapidana tersebut akan membahayakan dirinya dan orang lain, sehingga analisis dari beliau sangat menentukan jadi atau tidaknya si narapidana tersebut dibebaskan.


Singkat cerita wawancara tersebut membuahkan hasil positif, yaitu si narapidana diputuskan disetujui untuk dibebaskan, mengingat narapidana tersebut selalu berkelakuan baik, jujur, menjadi resident kedokteran di rumah sakit selama 2 tahun, bahkan beliau telah membantu lbh dr 40 narapidana untuk lulus kuliah.Berdasarkan data-data dan wawancara yang kemudian dianalisis oleh agen Morgan tersebut, maka narapidana tersebut dinyatakan bebas dan tidak berbahaya bagi masyarakat. Seharusnya hal ini menjadi "hepi ending" bagi si narapidana yang kemudian akan menapaki hidup barunya di luar penjara, TAPIIIIIIIIIIIII.................................... 51 jam setelah pembebasan tersebut, si narapidana ditemukan berada di rumah seseorang, dimana tuan rumah dari rumah tersebut diketemukan tewas, alias si narapidana kembali melakukan pembunuhan HANYA dalam waktu 2 hari pasca pembebasannya. IRONIS SEKALI!!

Dan siapakah yang harus bertanggung jawab atas semuanya ini?? Tentu saja si agen Derek Morgan yang telah meng-Acc pembebasan dari narapidana tersebut. Si agen Morgan beresiko kehilangan pekerjaan secara tidak hormat, karena beliau berarti telah membebaskan seorang penjahat ke tengah-tengah masyarakat. Padahal dalam menunaikan tugasnya tersebut, agen Morgan telah bersungguh-sungguh menganalisa, dan sangat yakin akan kejujuran dan perilaku dari narapidana tersebut. Namun apa boleh buat, nasib buruk ternyata menghinggapi beliau, dan beliau pun terancam dipecat bila tidak dapat menyelesaikan kasus tersebut.

Namun jangan khawatir sodara-sodara, kisah ini berakhir beneran "hepi ending", karena ternyata tim BAU tersebut dapat membuktikan bahwa narapidana yang dibebaskan agen Morgan tersebut sebenarnya hanya korban fitnah untuk kejahatan 25 tahun yang lalu, alias sebenarnya bukan dia yang membunuh isteri dan anaknya, melainkan orang lain. Selain itu pembunuhan yang dilakukan 51 jam setelah pembebasan merupakan aksi pembelaan diri, sehingga akhirnya narapidana tersebut benar-benar dibebaskan, dan agen Morgan pun kembali mendapat kehormatannya.

Btw, maaf ya saya ngespoiler banyak di postingan ini. Saya ga akan sebut season dan episode berapa kisah yang saya ceritakan ini, ntar ndhak saya dirajam ma temen-temen yang belum nonton.. =D

Bandingkan dengan peristiwa yang terjadi di dunia nyata ini. Seorang dokter hewan magang mendapat tugas dari tutornya yang sedang tidak ada di tempat untuk melakukan suatu tindakan pembiusan dan operasi terhadap pasien tutornya tersebut. Setelah melakukan prosedur dan pemeriksaan yang seperti biasa dilakukan dan diambil kesimpulan hewan tersebut layak untuk diambil tindakan, hewan tersebut tiba-tiba mengalami cardiac arrest dan kemudian mati di meja operasi. Singkat cerita dokter hewan tersebut dituntut untuk bertanggung jawab terhadap kematian pasien tersebut,  bahkan diancam diperkarakan di meja hijau bila tidak memenuhi tuntutan dari pemilik hewan tersebut.

Namun jangan khawatir pula, kisah ini juga berakhir "hepi ending", dalam artian dokter hewan tersebut setelah mengalami trauma yang cukup berat untuk melakukan operasi lagi, pada akhirnya dia berhasil mengatasi trauma tersebut dan terus melakukan operasi sampai sekarang, bahkan lebih mengembangkan ilmunya. Untuk kelanjutan kisah tentang tuntutan blablabla, tidak perlu dikisahkan lebih lanjut, yang penting konflik yang timbul dalam serial ini sudah terselesaikan.

Ada benang merah yang dapat ditarik dari kedua kisah ini, walaupun latar belakang masalahnya berbeda dan yang satu fiksi, sedangkan yang satunya kisah nyata. Benang merah dari kedua kisah tersebut adalah, dimanapun kita bekerja, dan apapun pekerjaan kita, konflik atau problematika kerja pasti muncul. Dan seberapa berusahanya kita menghindari konflik, setinggi apapun usaha kita untuk sesuai prosedur, pada suatu waktu pasti ada saatnya kita mengalami suatu kondisi, yang nama kerennya adalah "APES". Hal tersebut benar-benar terjadi di luar kuasa dan kendali kita, karena ada suatu kekuatan di luar sana yang lebih tinggi dari kekuatan kita. Sehingga bila hal tersebut terjadi, yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha menerimanya, tetap melanjutkan pekerjaan kita, dan berusaha mengambil sisi positif dari kejadian tersebut agar "hepi ending" versi kita tetap tercapai. Kita tidak bisa mengubah destiny, karena sebenarnya kita semua adalah bagian dari sebuah skenario sebuah serial yang sangat panjang dan berantai, bahkan lebih pelik dari cinta yang konon tiada akhirnya, yaitu CINTA FITRI.. =D

Tiada kata-kata mutiara yang saya persembahkan di postingan ini. Ingat, saya adalah Queen of Gambleh, bukanlah Mario Teguh. otre??!!

BUT,,,ada sebuah kutipan kata-kata dari seorang teman yang memiliki husky sarap berwarna tembaga bernama Brino, dalam rangka menghibur saya di saat saya kehilangan pasien saya di meja operasi [lagi], yaitu : "Jenenge urusan karo barang urip, ya pasti dekat ma kematian. Kudune kuwi jadi pertimbanganmu biyen pas milih jurusan UMPTN." [Namanya berurusan ma benda hidup, ya pasti dekat dengan kematian. harusnya itu jadi pertimbanganmu dulu waktu milih jurusan di UMPTN.red].

Apakah itu suatu kalimat penghiburan atau konyol sarcastic khas rekan saya tersebut?? nevermind.... Yang penting itu bisa menghibur saya pada saat itu, dan akan saya ingat terus kata-kata itu bilamana saya sedang dalam problema kerja. Namanya jadi dokter, ya emang itu resikonya. Kalo jadi chef, ya resikonya bikin orang diare gara-gara masakannya. Yawes telen bulet-bulet, dan lanjutkan hidup!!

No argue, just live with that!!



0 comments: