Mengapa Valentine?? ~ "I'm just a leaf,not a flower"
Mengapa Valentine?? | "I'm just a leaf,not a flower"

Rabu, 15 Februari 2012

Mengapa Valentine??

Sudah 1 hari berlalu sejak 14 Februari. Sebuah tanggal yang cukup keramat bagi kebanyakan orang, walaupun mungkin mereka terkadang gengsi untuk mengakui bahwa tanggal tersebut memang keramat. =D
Love is in the air, namun pro kontra tentang Valentine Day ini menghiasi dari sekedar di twitter, hingga menjadi perbincangan di Pemda dalam rangka melarang perayaan valentine tersebut. Perdebatan mengenai sejarah hari valentine, omongan orang-orang yang katanya valentine bukan budaya kita lah, dan pembicaraan yang mengatakan valentine tidak sesuai dengan norma-norma kita lah semakin banyak kita temui di televisi, media tulis, maupun sosial media. Lepas dari pro kontra, secara pribadi saya sangat menyukai hari valentine, dan saya selalu merayakannya. Valentine menjadi salah satu hari favorit saya dalam setiap tahunnya, selain natal. Bahkan saya lebih menyukai valentine daripada hari ulang tahun saya. =)



Terus terang, saya tidak mengerti sejarah asal muasal hari valentine, dan saya tidak peduli wat-tje-fuk dengan sejarahnya. yang saya tahu adalah sejarah panjang tanggal 14 Februari dalam hidup saya selalu saya simpan di otak saya. Dari berbagai kejadian dan hadiah-hadiah yang saya terima, hampir semuanya saya ingat dan hampir semuanya bisa membuat saya tersenyum, contohnya:


* 14 februari 1998
Saya membantu kakak-kakak saya menjual paket bunga untuk valentine. Beberapa teman di kelas saya [SMP] juga ikut membeli. Kalo dipikir-pikir, ababil jaman dulu romantis juga yee... tapi sayang, jaman dulu kagak ada yang sudi memberi saya bunga. (--")


* 14 Februari 2001
Love is in the air sepanjang hari. Ajakan romantic dinner dari calon pacar [yang kemudian saya tolak --> maklum ababil], spesial membawa kue-kue buatan mamah ke sekolah untuk dibagikan di kelas, teman-teman sekelas ternyata juga banyak yang membawa makanan atau coklat untuk berpesta valentine di kelas bahkan guru-guru yang masuk di kelas kami pun ikut kebagian, dan yang paling memorable adalah saat The Legendary Thedjo Agus Muljono yang super duper cool memberi saya 2 batang coklat di hadapan seluruh penghuni kelas dan langsung disambut sorakan gegap gempita. Hal ini sampai kapanpun selalu membuat saya tersenyum lebar bila mengingatnya dan tahun 2001 tersebut menjadi awal mula mengapa saya selalu merayakan valentine dan mengapa saya selalu menyukai valentine.


* 14 Februari 2008
Di malam valentine yang harusnya romantis, saya malah menjalani operasi pemasangan screw pada lutut kiri saya. FYI : kali ini saya yang dioperasi yak, bukan yang mengoperasi. Benar-benar hadiah yang memorable. =))) Walaupun pada saat tersebut suasana sangat mellow dan tidak mengenakkan baik dari segi fisik maupun psikologis, namun setelah melampaui semuanya itu, saya bisa tersenyum lebar dan bahkan menertawakan diri sendiri bila mengingat kejadian-kejadian pada saat itu. =)


* 14 Februari 2009
Valentine pertama saya di kota Jakarta. "Diculik" oleh seorang pria yang menarik [pada saat itu], kemudian diajak makan malam banget [jam 12 malam] di bakul kopi emperan rumah sakit terkenal di Jakarta Selatan [bahasane infotainment banget].


* 14 Februari 2010
Valentine tahun tersebut judulnya adalah "Valentine for My Father". Pagi-pagi buta saya sudah sampai di stasiun tugu Jogja dimana beberapa jam sebelumnya [dini hari] saya dibangunkan oleh seorang teman yang mengajak curhat gara-gara ditolak oleh seorang cewek. =)) Sorenya saya mendapat hadiah coklat dari papah, dan malamnya saya makan bareng sodara Erick di bakmi Shibitzu yang legendaris, di Jogja, dan baru tau asal mula nama "Shibitzu" itu ternyata karena bakul-e benar-benar bisu. The next day adalah hari yang spesial, karena papah saya menikah dengan mami di gereja Kotabaru. Sebuah hadiah valentine yang sangat berkesan, yaitu sebuah keluarga baru bagi saya, sebuah keluarga menjadi lengkap kembali bahkan menjadi lebih komplit dengan kehadiran anggota-anggota keluarga baru.



Selain acara tersebut, di gereja tersebut tanpa sengaja saya bertemu dengan kawan lama saya, Okti, yang selanjutnya menjadi partner saya dalam melihat pertandingan sepakbola di GBK. Pertemuan kami melanjut menjadi suatu reuni kecil dengan kawan-kawan yang lain di malam harinya, dan inilah wajah kawan-kawan saya tersebut.










* 14 Februari 2011
Saya kedatangan tamu dari Jogja, yaitu Gandes, kekasih dari kawan lama saya Adhiyudho, dan mereka sangat baik hati membawakan saya cokelat dan beberapa makanan kecil lainnya. Kemudian malam itu kami merayakan valentine di kamar saya yang kecil dan sempit [pada saat itu] dengan sekedar bermain permainan kartu UNO dan mendengarkan suara cempreng John Mayer akibat bernyanyi di winamp laptop tanpa speaker aktif. =))


* 14 Februari 2012
Valentine tahun ini kebetulan saya tidak memiliki rencana apapun akibat kerempongan di klinik walaupun pasiennya sebenarnya tidak padat merayap. Kebetulan di hari valentine saya praktek 9 hours shift, sehingga saya hanya sempat mengirimkan pesan selamat valentine kepada keluarga dan teman-teman saya saja, tanpa berencana merayakannya. Saya berpikir valentine selesai setelah saya melangkahkan kaki pulang dari klinik, namun dugaan saya salah, karena malam itu sesampainya di rumah saya mendapat telpon dari klinik yang mengabarkan bahwa ada paket baru saja diterima di klinik dan ditujukan untuk saya. Saya kemudian meminta Eko, paramedis saya untuk mengantarkan paket tersebut ke rumah. Paket tersebut ternyata berupa sebuah kardus ukuran jumbo, namun enteng, tidak berat. Dengan penasaran saya membukanya daaaannnnnnnn...voila, ternyata kardus besar tersebut berisi kerupuk dan beraneka macam snack seafood. Saya tertawa lebar melihat isi kardus tersebut, seumur hidup baru sekali ini valentine bukannya dikasih cokelat melainkan dikasih kerupuk oleh seorang kawan lama saya, yang tak lain tak bukan adalah pria yang tepat 2 tahun yang lalu curhat ditolak oleh seorang cewek kepada saya saat saya di kereta menuju Jogja. Tawa saya semakin lebar setelah membaca tulisan "Kepada: Yth. drh ELIEVE NDUT" di sampul paket tersebut. Well FYI, tulisan penerima dan alamat tersebut diketik dan dibuat oleh toko penjual kerupuk tersebut, jadi nama saya yang sedemikian "keren"-nya itu ditulis oleh petugas toko kerupuk, kemudian ditulis kembali oleh petugas TIKI JNE. Yuuuukkkkssss,,maree.. (--") Kawan lama saya tersebut, ummmmm kita sebut saja PB, benar-benar semakin menceriakan hari favorit saya tersebut dan mengenyangkan segenap manusia penghuni klinik hewan NATUREVET dengan kerupuk kirimannya. =))


Saya benar-benar tidak mengerti dengan orang-orang yang melarang bahkan mengharamkan orang lain untuk merayakan hari kasih sayang ini. Watehel ini tradisi dari mana, mo tradisi orang Yahudi kek, mo tradisi orang barbar kek, mo tradisi orang Somalia kek, yang penting kan tradisi ini baik, yaitu mengajak orang untuk secara khusus meluangkan waktu untuk memperhatikan orang-orang di sekitar kita yang kita cintai dan mencintai kita. Well, mencintai dan mengasihi memang bukan hanya pada hari kasih sayang saja, tapi secara manusiawi 24 hours/7 days/365 days karena kesibukan kita, terkadang kita lupa untuk memperhatikan secara benar-benar orang-orang yang kita cintai. Coba saya tanya, kapan terakhir kita menelpon ayah atau ibu anda yang tinggal jauh dari kita?? Kapan terakhir kita menelpon bahkan sekedar mengirim text messege kepada kawan lama kita yang berada di luar kota maupun pulau seberang?? Dan kapan terakhir kita merasa bersyukur karena mendapatkan orang-orang yang selalu ada si samping kita saat kita butuhkan, people who always have our back?? Apa salahnya untuk menyadari dan melakukan kesemuanya itu dalam 1 hari itu agar di hari-hari selanjutnya kita dapat memperlakukan mereka lebih baik lagi?? Mengapa sesuatu yang baik ini harus dilarang?? Pathetic yak..


Eniwei, the point is... Refleksi untuk valentine tahun ini adalah, tidak peduli dengan pro-kontra maupun sejarah yang ada, at least valentine reminds us that somehow and somewhat we are the reason for someone or few people, or maybe many people to smile. Kita berharga, kita dicintai, dan kita adalah alasan bagi seseorang atau beberapa orang untuk hidup dan tersenyum. Itulah inti dari valentine versi saya. N bagi teman-teman yang gengsi untuk merayakan valentine, no problemo, saya berabad-abad yang lalu pernah tergabung dalam band yang bernama "Dead In Valentine" oq saking sebelnya menjomblo saat valentine. =))
Well, happy valentine everybody. For better for worse, I do celebrate valentine. :) :*


(*) OST bikin postingan ini : Sext bitch - Akon and David Guetta [link]
maaf kagak nyambung ma spirit valentine, 
saya masih ngakak terbayang-bayang wajah bengong Fajar, 
paramedis saya saat melihat saya menari cha cha di ruang praktek diiringi lagu ini. =))) 

0 comments: