A Story of A Girl ~ "I'm just a leaf,not a flower"
A Story of A Girl | "I'm just a leaf,not a flower"

Selasa, 22 November 2011

A Story of A Girl

CAUTION : Parental advisory for readers under 18!! [banyak kata-kata disensor]

Sebenarnya ini adalah postingan penuh emosi. Saya membuat postingan ini fresh from the oven, dalam artian fresh saat saya panas  dan gemes setelah menonton pertandingan Indonesia U-23 vs Malaysia U-23 semalam. Yah, seperti yang semua orang tahu, pertandingan ini berakhir dengan drama adu pinalti untuk kemenangan Malaysia. Yah, biarpun Tim Garuda Muda tampil superb dan berhasil membuat penonton bersemangat tadi malam, tapi namanya kalah ya teteppppp....hhhh... *kunyah-kunyah hape* Ah sudahlah saya tidak akan membahas penampilan ato Malingsyah, namun saya pengen bernostalgia masa-masa indah saya menonton pertandingan sepakbola.




**********




Sekitar 21 tahun yang lalu, di saat sepakbola di televisi selalu dibubuhi jargon "Siaran ini terselenggara berkat kerjasama dengan Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah dan iuran anda", ada seorang anak perempuan terbangun dari tidurnyadan tanpa sengaja melihat ayahnya sedang begadang menonton pertandingan final Piala Dunia.


Anak : Pah.. Papah nonton opo pah?? [Pah.. Papah nonton apa??]
Ayah : Iki nonton final Piala Dunia dik, iki loh Jerman maine apik banget.. [Ini nonton final Piala Dunia dik, ini loh Jerman mainna bagus banget..]
Ayah : Kuwi sopo pah?? [Itu siapa Pah?] *menunjuk seorang pemain di televisi*
Anak : Oooo.. Kuwi jenenge Lothar Mathaeus, pemain apik kuwi. Kapten-e Jerman Barat.. [Oooo,, ity namanya Lothar Mathaeus. Pemain bagus itu. Kaptennya Jerman Barat.]
Ayah : Ooohhh.. *mangut-mangut* *duduk di samping ayahnya menonton
televisi*




**********




Di suatu malam yang hingar-bingar karena lampu stadion menyoroti lapangan, dan teriakan-teriakan dari suporter memekakkan telinga, seorang bapak, seorang ibu, dan ketiga anaknya tengah berada di deretan penonton pertandingan PSIM melawan .... *saya lupa*
Di tengah-tengah pertandingan tiba-tiba, tukang contong [host.red] mengumumkan suatu pengumuman penting kepada para penonton, "Telah mendapat kabar bahwa sungai Code meluap lagi akibat hujan deras. Bagi para penonton yang tinggal di dekat sungai Code, harap pulang pulang ke rumah masing-masing."


Sang ibu tampak panik [padahal rumahnya jauh dari kali Code] dan berkata kepada suaminya, "Wah pah, piye kuwi, kali-ne banjir je.. Pulang wae po??" [Wah pah, gimana tuh, sungainya banjir. Pulang aja po?]
Sang ayah dengan kalem menjawah, "Wes rasah, kali Code banjir ki wes biasa.. Wong omah-e ura ning kali Code oq. Wes tutugne wae leh nonton..". [Dah ga usah, sungai Code banjir tuh udah biasa. Kan rumah kita bukan di sungai Code. Udah diterusin aja nontonnya.]
Dan terpaksa sang ibu menuruti kemauan sang ayah, dan terus berusaha menikmati pertandingan tersebut.
Anak perempuan paling muda pun hanya mengamati percakapan kedua orang tuanya itu, dan kemudian meneruskan perhatiannya di lapangan.




**********




Waktu berlalu, dan si anak perempuan termuda itu telah menjadi seorang abege yang bersekolah di sekolah paling favorit di kotanya. Disana dia memiliki beberapa sahabat yang sama-sama menggilai 2 tim favoritnya pada saat itu, yaitu Brigitta dengan Manchester United-nya, dan Okti dengan AC Milan-nya. Kebetulan anak perempuan itu juga menggemari kedua tim tersebut, sehingga cocoklah dia dengan kedua kawan akrabnya itu. Si Brigitta memiliki pemain idola bernama David Beckham, sedangkan Okti memiliki pemain idola bernama Paolo Maldini. Lalu bagaimanakah dengan anak perempuan itu?? Kebetulan anak perempuan itu gemar mengidolakan pemain yang berperan sebagai pemain sayap kiri, sehingga ia mengidolakan pemain yang bernama Ryan Giggs dan Andres' Guglielminpietro, alias Guly. Apa persamaan dari keempat pemain yang diidolakan oleh ketiga ababil tadi?? Yeah, satu-satunya persamaan yang ada adalah bahwa keempat pemain tersebut semuanya GANTENG!!


Apakah ketiga ababil ini suporter musiman kah?? Maybe.. namanya juga ababil. Gatel aja kalo liat yang ganteng-ganteng. yang jelas mereka selalu menyisihkan uang sakunya agar setiap hari Selasa dan jumat dapat membeli tabloid BOLA yang pada saat itu harganya 2500 rupiah. Brigitta muda pernah menulis email ke Massimo Ambrossini, kapten AC Milan sekarang, dan mendapat email jawaban langsung dan asli dari si Max Ambrossini, dan Okti muda memiliki jeritan yang paling keras dan memekakkan telinga bila sedang menonton pertandingan. Anak perempuan muda itu pernah tidak jajan selama 2 minggu, demi bisa membeli taboid Bola edisi poster AC Milan, yang isinya full poster pemain-pemain AC Milan thok.




**********




Suatu siang yang cerah, seorang perempuan muda tampak memanjat tembok parkiran bersama teman-teman prianya. Kebetulan perempuan ini bertubuh pendek, jadi dia perlu dibantu temannya agar bisa memanjat tembok tersebut. Perempuan muda itu bersama gerombolan teman-temannya berjalan menuju gerbang masuk Stadion Tridadi, dan yang aneh adalah kesemuanya memakai helm, yang katanya biar aman dari lemparan batu seandainya ada kerusuhan, dan selain itu agar si perempuan ini tidak disoraki oleh para suporter lain yang ada di lapangan. Maklum, pada saat itu suporter perempuan masih sangat minim jumlahnya. Mereka menonton pertandingan play off promosi PSS dari Divisi I ke Divisi utama Liga Indonesia, dan untungnya pada saat itu PSS menang dan tidak ada kerusuhan. Namun beberapa hari kemudian, saat mereka menonton pertandingan lanjutan, mereka mendapat bonus suara tembakan pistol di udara akibat terjadi sedikit kericuhan di lapangan. Adrenalin menjadi terpompa, rasa takut karena 
kericuhan dan rasa antusias dari kemenangan tim idola bercampur menjadi satu, menjadi suatu candu yang terus membekas dan membuat perempuan itu selalu menginginkannya lebih dan lebih.




**********




1 tahun berlalu, seorang mantan webmaster www.slemania.or.id [dulu www.slemaniac.com] komplain kepada para suporter di buku tamu website karena pacarnya mengadu kepadanya bahwa dirinya disiulin dan disoraki oleh para Slemania saat menonton di lapangan. Namun satu hal yang webmaster itu tidak ketahui adalah, bahwa para Slemania itu menyoraki pacarnya saat pacarnya tersebut tengah memanjat pagar pembatas antara suporter Aremania dan Slemania bersama teman-temannya. Yaiyaaa laaahhhh jelas disorakin.. (--")




**********




Pada ulang tahunnya yang ke-18, seorang perempuan yang hampir bukan abege lagi mendapa hadiah sebuah syal tim favoritnya, Manchester United dari pacarnya [saat itu] yang merupakan webmaster www.slemania.or.id, dan sampai sekarang masih disimpannya.




***********




Menonton pertandingan memang membuat kecanduan, namun menonton para penontonnya dan mempelajari kosakata-kosakata yang dilontarkan mereka jauh lebih menarik bagi perempuan muda itu. Apalagi perempuan muda itu semakin akrab bergaul dengan kawan-kawannya yang bernama Yogex dan Karso yang dikenal memiliki "LAMBE TRIDADI". Berapa kosakata dan kalimat yang dipelajari oleh perempuan muda itu di stadion adalah [NOTE Parental Advisory!!!!]  :

"Piye,,piye,,piye wasite.. Piye wasite kok koyo a*u.."
"Siiitttt.. Kartu siiittt!!!!"
"Wasite a*u!! Wasite a*u!!! Wasite a*u!!!"
"Mataneee s**********......"
"Bis-e diobong..Bis-e diobong..."

Well, berhubung pada jaman itu PSS sering kalah, jadi kebanyakan kosakata yang terekam di kepala perempuan muda tersebut ya makian-makian itu, yang dikemudian hari kosakata-kosakata tersebut lebih dikenal sebagai "LAMBE TRIDADI".




**********




Seorang perempuan muda berbaju hijau menatap langit Stadion Mandala Krida yang bertaburkan kembang api dan petasan bersama-teman-teman prianya. Sambil merayakan selamatnya PSS dari zona degradasi, dia juga merayakan pacarnya yang telah terbang tinggi ke langit bersama petasan dan kembang api itu.




**********




Beberapa tahun berlalu, dan kembali perempuan muda itu merayakan ulang tahunnya yang ke-23. Namun yang berbeda adalah perempuan muda itu sudah tidak bersama pacarnya yang dulu, dan pacarnya di ultahnya yang ke-23 [sekarang : mantan pacar] tersebut menghadiahinya sebuah bedcover dengan motif AC Milan. Tim legendaris yang akan selalu menjadi kebanggaannya. Tim idola yang menghalanginya untuk membuang bedcover tersebut, di saat benda-benda lain peninggalan mantan pacarnya tersebut dia buang dan singkirkan jauh-jauh.




**********




Tahun-tahun dengan cepat berlalu. Seragam Slemania dan syal MU telah turun pangkat digantikan dengan jas praktek dokter dan baju scrubs bedah, dan bedcover AC Milan bukan sekedar barang spesial lagi namun hanya sekedar alat untuk selimutan. Berpanas-panas dan berjemur kulit hitam di lapangan sudah tergantikan dengan make up dan jalan-jalan di mall. NAMUN, satu yang tidak akan berubah, deep in her heart, sepakbola akan selalu menjadi suatu tablet Amphetamine [shabu-shabu] dan injeksi Pethidine [derivat morfin] yang memberikan efek narkosis dan adiktif [kecanduan] kepada dirinya. Sampai kapan pun juga.




to be continued....

[bersambung ke season selanjutnya...............]

2 comments:

fika mengatakan...

Mak,itu ketuker2 lho Ayah&Anak-e pas dialog di awal postingan *FYI* Hidup juve n liverpool!!:p aq jg mayan srg bli tabloid bola dulu mak,wkt SMA.yg ksenengan abangku,dpt gretongan.the good ol'time.skrg smua pmain fav-ku wkt itu dah gone with the wind...nyisa del piero yg jg sdg mnyedihkan skrg nasibnya...

tuanputriburukrupa mengatakan...

@fika wooo iyaaaaa,,kagak sadar eikye nulisnya.. tengcuw yes maaakkk.. =D
Alex del pawiro itu ngemeng2 jualan sate loh di pasar deket rumahku di jogja, namanya "SATE MBAH PAWIRO".. keren ya bookkk.. udah ganteng, keren, jualan sate pulak!!!